Budaya Dan Sistem Perpolitikan
Berbicara mengenai sistem politik suatu Negara, tidak akan terlepas dari sistem dan bentuk pemeritahan yang dianut oleh Negara itu sendiri, karena sistem politik itulah yang nantinya manentukan bentuk dan susunan pemerintahan seperti apa yang seharusnya dikembangkan dalam. Maka dari pada itu pilihan terhadap sistem pemerintahan yang dianut oleh suatu Negara merupakan cerminan dari sistem politik yang dijalankan.
Akan tetapi hal yang harus dipahami dengan baik adalah sebuah sistem politik yang kemudian dijadikan pilihan harus sejalan dengan budaya masyarakat dimana Negara tersebut didirikan. Celakanya, kebanyakan Negara saat ini mentransfer begitu saja sistem politik yang ada di negara lain kemudian diterapkan ke salah satu Negara yang memiliki budaya politik yang berbeda dengan pemahaman masyarakat setempat. Sebagai contoh nyata ancaman terhadap ambruknya pilar-pilar Negara kesatuan republik
Demikian pula dengan kasus masyarakat Irian Jaya. Mereka dipaksa untuk mentransformasikan sistem politik dan budaya masyarakat
Menurut Inu Kencana dalam bukunya yang berjudul Sistem Politik Indonesia menjelaskan : "Bahwa system politik paternalistic yang kemudian melahirakan suatu bentuk Negara kesatuan, tidak urung telah melahirkan suatu bentuk pemerintahan yang sentrlistis". Padahal
Dalam penyelengaraan pemerintahan khususnya pemeritahan indionesia, sudah dikenal sejak masa Hindia-Belanda. Tetapi pemerintahan yang diseleggarakan oleh Hindia-Belanda bukanlah sebuah pemerintahan yang amanah sebagaimana tujuan terbentuknya sebuah pemerintahan yang adil dan makmur.
Maka dari pada itu perlu diketahui bahwa hubungan antar budaya dan sistem politik yang dijalankan dalam setiap daerah harus sesuai artinya bagi setiap penggerak politik di daerah tersebut harus mengetahui budaya daerah yang di pimpinnya agar dapat menciptakan suatu system politik adil yang tidak terkesan kontradiktif dengan budaya setempat.
0 kotak masuk:
Posting Komentar